1.4.a.10.2 Aksi Nyata - Budaya Positif - Forum Berbagi Aksi Nyata
A.
Latar
Belakang
Berbagai fenomena krisis karakter yang muncul di
negeri ini melalui media semakin mengkhawatirkan. Krisis moral anak bangsa
sedikit banyak dipengaruhi oleh kemajuan pesat teknologi, mulai dari
kecanduan bermain game online, bermain media sosial secara
berlebihan, kurangnya kontrol dari orang tua dll. Generasi muda sekarang
mengikuti tren budaya dari luar tanpa menyaring terlebih dahulu baik dan
buruknya, dampak yang terjadi begitu besar terhadap perkembangan karakter
anak. Selain itu, hampir dua tahun kita menjalankan PJJ atau Daring
sehingga sulit sekali mengontrol anak didik secara langsung. Untuk itu, kita
sebagai Pendidik perlu menerapkan kembali budaya positif pada anak di
lingkungan sekolah agar nantinya mereka mampu menyaring dampak negatif dari
budaya luar tersebut.
Setiap tindakan atau perilaku yang kita lakukan di dalam kelas dapat menentukan terciptanya sebuah lingkungan positif. Perilaku warga kelas tersebut menjadi sebuah kebiasaan, yang akhirnya membentuk sebuah budaya positif. Untuk terbentuknya budaya positif pertama-tama perlu diciptakan dan disepakati keyakinan-keyakinan atau prinsip-prinsip dasar bersama di antara para warga kelas. Penyatuan pemikiran untuk mendapatkan nilai-nilai kebajikan serta visi sekolah tersebut kemudian diturunkan di kelas-kelas menjadi keyakinan kelas yang disepakati bersama. Upaya dalam menanamkan budaya positif di sekolah, guru memiliki peran sentral yaitu posisi kontrol guru sebagai manajer dalam menerapkan budaya positif.
Mengingat kembali tujuan pendidikan Ki Hajar Dewantara “Menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat”. Sebagai pendidik, kita berperan besar menjadi motivator dan inspirator bagi anak didik untuk menumbuhkan budaya positif dan menggali potensi, minat, dan bakat yang mereka miliki. Dalam mewujudkan budaya sekolah, pentingnya warga sekolah saling berkolaborasi dalam hal ini guru, kepala sekolah, tenaga pendidik, dan melibatkan orang tua dan masyarakat sekitar. Adanya kolaborasi antar berbagai pihak tentunya memudahkan kita dalam menjalankan budaya positif demi menciptakan karakter murid yang menjadi Profil Pelajar Pancasila.
Berdasarkan
pemikiran di atas, maka saya ingin mengimplementasikan Budaya Positif di
sekolah tempat saya bertugas yaitu SMA Negeri Kapuas Murung melalui kegiatan “Menciptakan Kelas Impian Siswa SMAN 1 Kapuas
Murung dengan Penerapan Budaya Positif melalui Poster Digital Kreatif”. Aksi
nyata ini akan saya terapkan pada seluruh kelas yang saya ajar yaitu X IPS, X
MIPA 1, X MIPA 2, XI IPS, XI MIPA 1, XI MIPA 2, XII IPS, XII MIPA 1, XII MIPA 2.
Adapun kegiatan aksi nyata ini akan saya fokuskan pada disiplin positif dan
kesepakatan kelas dalam proses pembelajaran di kelas. Disiplin positif ini
disusun bersama antara guru dengan siswa. Siswa sendiri yang akan menentukan
kesepakatan kelas yang mereka impikan, tentunya dengan arahan guru. Siswa
diarahkan untuk memunculkan usulan, ide, dan gagasannya tentang bagaimana
mewujudkan kelas impian dan membuat poster digital kreatif hasil kesepakatan
kelas yang siswa buat.
B.
Tujuan
·
Menumbuhkan
karakter siswa untuk melakukan pembiasaan positif sesuai dengan kesepakatan
kelas guna terwujudnya budaya positif di sekolah.
·
Menciptakan
kelas impian sesuai keinginan siswa melalui diskusi bersama dalam menetapkan
keyakinan kelas.
·
Mengasah
potensi, bakat, dan minat siswa sesuai dengan kodrat zamannya dengan cara
membuat poster digital kreatif dan inovatif yang berisi kesepakatan kelas.
C.
Tolak Ukur
·
Poster
digital kreatif buatan siswa yang berisi kesepakatan kelas.
·
Testimoni
perwakilan siswa SMAN 1 Kapuas Murung terhadap pelaksanaan budaya positif
sekolah yang mulai dijalankan.
·
Testimoni
salah satu rekan sejawat/guru SMAN 1 Kapuas
Murung terhadap pelaksanaan budaya positif sekolah yang mulai dijalankan.
D.
Linimasa Tindakan yang Dilakukan
·
Tahap I
(03 Januari 2022 - 04 Januari 2022)
Meminta izin dan
dukungan kepala sekolah terkait pelaksanaan aksi nyata 'Menciptakan Kelas
Impian siswa SMAN 1 Kapuas Murung dengan penerapan Budaya Positif
melalui Poster Digital Kreatif'.
·
Tahap II
(05 Januari 2022 - 07 Januari 2022)
Mensosialisasikan kepada siswa tentang kegiatan aksi
nyata
·
Tahap III ( 10 Januan 2022 - 18 Januari 2022)
Pelaksanaan kegiatan aksi nyata menciptakan kelas impian
siswa dan membuat poster digital kreatif
berisikan kesepakatan dan keyakinan kelas.
·
Tahap IV
(19 Januari 2022 - 21 Januari 2022)
Menyampaikan hasil kegiatan aksi nyata budaya
positif siswa kepada kepala sekolah dan rekan sejawat, serta mendorong kemudian
mengajak rekan sejawat untuk berkolaborasi dalam penerapan budaya positif
sekolah.
·
Tahap V
(24 Januari 2022- 25 Januari 2022)
Evaluasi dan refteksi terhadap hasil kegiatan aksi
nyata.
E.
Dukungan yang dibutuhkan
·
Dukungan
moral dari kepala sekolah dan rekan sejawat.
·
Respon
positif dari siswa dalam merancang kesepakatan kelas dan menjalankan
kesepakatan kelas tersebut, serta kontrol positif setiap pelanggaran dan
menerima konsekuensi logis dari pelanggaran tersebut.
·
Peran
aktif siswa dalam membuat poster digital berisi kesepakatan kelas yang selanjutnya
akan diunggah di media sosial sebagai bentuk kreatifitas siswa.
F.
Hasil dari Aksi Nyata Budaya Positif
· Terbentuknya kesepakatan kelas yang telah disepakati oleh siswa dan guru.
· Siswa mampu menjalankan dan menerapkan kesepakatan kelas secara konsisten.
·
Menguatnya disiplin positif yang
ditunjukkan dengan tertibnya kedatangan siswa ke sekolah, mentaati protokol kesehatan,
dan memakai seragam sekolah sesuai dengan jadwal.
·
Poster digital kreatif buatan siswa
yang berisi kesepakatan kelas.
·
Pengimbasan dan sesi berbagi kepada rekan
sejawat terkait modul Guru Penggerak khususnya modul 1.4 Budaya Positif.
G.
Refleksi
Ukuran keberhasilan dalam Aksi Nyata ini adalah jika
sekurangnya 80% murid telah menunjukkan budaya positif sesuai kesepakatan kelas
yang telah disusun bersama. Setiap pelanggaran yang terjadi akan dibuat catatan
untuk refleksi dalam implementasi dan penguatan budaya positif. Kendala yang
masih terjadi adalah siswa masih mudah terpengaruh sesame teman dan lingkungan
keluarga, sehingga budaya disiplin positif harus dimulai dari awal lagi, dan
guru sering mengingatkan murid. Koordinasi dan kolaborasi dengan orang tua dan
guru BK juga penting dilakukan, agara penanaman budaya positif segera terwujud
dan konsisten dijalankan.
H.
Rencana Perbaikan di Masa Mendatang
Konsisten menggerakkan dan berkolaborasi dengan rekan sejawauntuk bersama-sama menerapkan pembiasaan-pembiasaan baik sebagai contoh nyata kepada peserta didik agar terwujudnya budaya positif di sekolah. Koordinasi dan kolaborasi dengan orang tua dan guru BK juga penting dilakukan, agara penanaman budaya positif segera terwujud dan konsisten dijalankan.
c. Poster digital kreatif siswa yang berisi kesepakatan kelas
d.
Sesi berbagi (Pengimbasan pada rekan sejawat ) tentang modul
1.4 Budaya Positif
Komentar
Posting Komentar